Friday, September 30, 2011

resume presentasi kelompok 2

RESUME PRESENTASI KEL.2
“ORGANISASI DAN ADMINISTRASI BIMBINGAN & KONSELING DI SEKOLAH”
ORGANISASI DAN ADMINISTRASI BIMBINGAN
  Organisasi didefinisikan sebagai à kesatuan yang terdiri atas bagian-bagian untuk tujuan tertentu (Kamus Besar Bahasa Indonesia/KBBI)
  Administrasi didefinisikan sebagaià usaha dan kegiatan bersama meliputi penetapa tujuan serta cara dalam pembinaan organisasi , pencapaian tujuan, penyelenggaraan pemerintah, kantor, dan tata usaha
Oleh karena itu, Organisasi bimbingan dapat difenisikan à pengaturan dan penyusunan  pola-pola organisasi bimbingan yang akan diterapkan dalam intansi pendidikan sedangkan Administrasi Bimbingan dapat didefinisikan à usaha pengendalian kerja sama antar tenaga bimbingan untuk mencapai tujuan yang disepakati ( perencanaan program bimbingan, pelaksanaan program bimbingan, dll).

POLA ORGANISASI
Pola Organisasi adalah hubungan struktural antar bagian di dalam suatu badan sosial yang merupakan unit kerja.

Organogram Bidang
Organogram dapat didefinisikan sebagai bagan organisasi yang menjelaskan secara grafis hubungan saling ketergantungan antara berbagai bidang atau antara berbagai petugas di bidang tertentu, dengan menggunakan nama jabatan.

Organogram Bimbingan
Organogram Jabatan 1  pada organogram ini lebih bersifat generalis, dimana tim pelaksana program bimbingan di seokloah dilaksanakan oleh keselurauhan dari civitas akdemik atau seluruh tenaga pengajar dan ini bisanya digunakan sebagai organogram dalam pendidikan dasar.
Organogram Jabatan 2 pada organoram ini lebih spesifik dari pada organogram jabatan 1, dimana organogram ini dijelaskan bahwa pelaksana dan yang membawahi koordinator bimbingan adalah para tenaga ahli , seperti guru-konselor yaitu tenga bimbingan yang juga memilki kompetensi dalam masalah bimbingan dan konseling, kemudian konselor sekolah dan ahli lainnya. Oleh karena itu, organogram ini sering digunakan dalam instansi pendidikan menengah pertama amaupun atas.

BAGAN ORGANISASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
Secara garis besar maka terdapat bagan organisasi bimbingan dan konseling di sekolah yang merupakan kesatuan dari organisasi dalam instansi pendidikan. Dimana pada bagan ini di perjels mengenai peran bimbingan dan konseling dan siapa yang membawahi bimbingan dan konseling dan bagaiamana posisi serta manfaat bimbingan konsleing baik bagi tim pengajar, siswa dan tenaga ahli lainnya.

TUGAS-TUGAS KOORDINATOR BIMBINGAN
Koordinator bimbingan merupakan jabatan yang dipegang oleh petugas ahli dalam bimbingan dan konseling di sekolah, dimana nantinya koordinator ini membawahi staf-staf bimbingan dan konseling di sekolah untuk mengimplementasikan/ menjalankan program-program bimbingan dan konseling di sekolah, ada pun tugas (job description) dari koordinator bimbingan dan konseling sekolah antara lain:
  Administrasi Bimbingan
  Tata Usaha
  Mendesain tim kerja à pelayanan  bimbingan yg optimal
  Sikap Koordinator dalam berkomunikasi dgn staf bimbingan lainnya
  Menciptakan dan membina variasi komunikasi yang baik antar staf bimbing, dimana komunikasi variasi yangefektif dapat dibangun dengan:
à Memilki prinsip bahwa Komunikasi = Feedback sehingga mau mendengar pendapat, ide dan masukan dari staf bimbingan lainnya.
à Melakukan Komunikasi secara lisan Lebih baik dari pada tulisan
à Jika ingin melakukan Komunikasi secra tertulis maka sebaiknya; singkat, padat & pokok
à Komunikasi dilakukan dgn melihat kondisi waktu dan memahami kesibukan msg2 staf bimbingan
  Terikat dgn ketentuan yg berlaku di lembaga pendidikan
  Tanggung jawab terhadap pembagian tugas  antar staf bimbingan
Ricco (Establishing Guidance Programs is Secondary Schools)  à 5 pengaturan dlm pembagian tugas antar 2-3 konselor di sekolah lanjutan (hal.804-805)
  Mengatur hubungan kerja antra para tenaga bimbingan dgn tenaga pembantu administratif/tata usaha

PENGADMINISTRASIKAN BERBAGAI KEGIATAN
Ada berbagai kegiatan yang menjadi program dari bimbingan dan konseling dan nantinya akan diimplementasikan atau dilakukan pelaksanaan terhadap program-program tersebut, antara lain:
  Kegiatan profesional internal dlm kalangan staff bimbingan
  Kegiatan membina hubungan dgn masyarakat, instansi pendidikan, atau tenaga pengunjung
  Kegiatan penulisan laporan tenaga bimbingan
  Kegiatan tenaga pembantu administratif
  Kegiatan profesional eksternal menyangkut smua pelayanan bimbingan pd org lain, sesuai komponen tertentu dlm program bimbingan
  Kebutuhan administrasi: sarana material dan peraturan keuangan
  Peraturan keuangan à pnyusunan anggaran tahuna, pencatatan ung masuk & keuar, laporan finansial tahunan

ADMINISTRASI BIMBINGAN DAN KONSELING
Program bimbingan à suatu rangkaian kegiatan bimbingan yg terencana, terorganisasi, & terkoordinasi
·      Kekurangan sifat pasif
  Bentuk dan cara pelayanan kurang dipikkan secara matang sehingga kurang dapat dipertanggungjawabkan
  Kontinuitas tdk terjamin
  Citra konselor sekolah sebbgai ahli profesional merosot
  Keuntungan:
  Ruang lingkup pelayanan bimbingan jauh lebih luas dan smua siswa mendapatkan, pelayanan bimbinga.
  Pelayanan bimbingan jadi usaha bersama oleh staff bimbingan sbgai tim kerja
  Sarana personil dan  materil dimanfaatkan secara optimal
  Rambu-rambu program bimbingan :
  Tujuan jenjang pendidikan
  Kebutuhan kebutuhan para peserta didik
  Pola dasar yang sbaiknya di pegang
  Komponen bimbingan tertentu yg sbaiknya diprioritaskan
  Bentuk bimbingan diutamakan, sifat yg ditonjolkan, ragam yg patut ditekankan
  Unsur tenaga bimbingan yg patut dikerahkan

TUJUAN PROGRAM BIMBINGAN
4 Kriteria Tujuan Program Pendidikan Menurut Merville C.Shaw
  Tujuan harus dirumuskan dengan kata-kata yang bersifat khusus
  Tujuan harus selaras dengan tujuan pendidikan sekolah
  Tujuan harus mungkin untuk dicapai (possible of accomplishment)
  Tujuan harus khas bagi pelayanan bimbingan dan bukan tujuan yg juga dapat dicapai melalui usaha yang lain
2 Tujuan Program Pendidikan
  Tujuan umum
                mencakup lingkungan sasaran yang lebih luas.
  Tujuan khusus
                penjabaran dari tujuan umum dan mempunyai lingkungan sasaran yang lebih terbatas

PERENCANAAN PROGRAM BIMBINGAN

  Guidance policy à tujuan umum à tujuan khususà Kegiatan bimbingan
Tahap Administrasi Program Bimbingan
  Perencanaan
  Pelaksanaan
  Evaluasi

SUMBER
Winkle, Bimbingan dan Konseling, 2008; Pustaka Belajar; Yogyakarta
 HASIL TANYA JAWAB:
Q             : Apakah guru yang juga memgang jabatan sebgai guru bidang studi juga bisa menjadi guru bimbingan dan konseling di sekolah? Soalnya saya dulu waktu SMA, saya punya guru yang memegang mata pelajaran dan juga sebagai guru bimbingan dan konseling, apakah bisa ?       (Penanya: Hagai)
A             : Bisa, seperti yang sudah dijelaskan oleh presenter bahwa ada istilah guru-konselor dimana guru ini bertindak sebagai staff pengajar namun juga memilki sebagian waktunya untuk melakukan bimbingan dan konseling kepada siswa. Jadi tidak maslalah jika guru menjadi guru-konselor di sekolah aslakan ia berkredible, mampu dan bisa menjalankan kedua tugasnya baik sebagai guru bidnag studi maupu guru bimbingan dan konseling dengan baik.


KELOMPOK 2 :
FILISIA AYUNANI        (08-068)

Slide Kelompok 2

Tania Arfiani 08-030
Siti Rahmah 08-042
Filisia Ayunani 08-068
Heni Rahmayeni 08-121

Organisasi dan Administrasi Bimbingan dan Konseling di Sekolah