Saturday, January 21, 2012

kata kata bijak

Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun. ~ Bung Karno

Kita semua hidup dalam ketegangan, dari waktu ke waktu, serta dari hari ke hari; dengan kata lain, kita adalah pahlawan dari cerita kita sendiri. ~ Mary McCarthy
Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang berbeda. ~ Dale Carnegie

Contoh yang baik adalah nasehat terbaik. ~ Fuller

Apa yang nampak sebagai suatu kemurahan hati, sering sebenarnya tiada lain daripada ambisi yang terselubung, yang mengabaikan kepentingan-kepentingan kecil untuk mengejar kepentingan- kepentingan yang lebih besar. ~ La Roucefoucauld
Semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu. ~ Benjamin Franklin

Hati yang penuh syukur, bukan saja merupakan kebajikan yang terbesar, melainkan merupakan pula induk segala kebajikan yang lain. ~ Cicero

Ancaman nyata sebenarnya bukan pada saat komputer mulai bisa berpikir seperti manusia, tetapi ketika manusia mulai berpikir seperti komputer. ~ Sydney Harris

Istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur, karena pada dasarnya kita semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama setiap harinya. Yang perlu ditingkatkan ialah membagi waktu dengan lebih cermat. ~ George Downing

Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu. ~ William Feather


Belajarlah dari kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup lama untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri. ~ Martin Vanbee

Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali apa yang belum kita capai. ~ Schopenhauer

Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh. ~ Andrew Jackson

Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik. ~ Evelyn Underhill


Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putus-nya dipukul ombak. Ia tidak saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia menenteramkan amarah ombak dan gelombang itu. ~ Marcus Aurelius

Kita melihat kebahagiaan itu seperti pelangi, tidak pernah berada di atas kepala kita sendiri, tetapi selalu berada di atas kepala orang lain. ~ Thomas Hardy

Friday, January 20, 2012

materi perkuliahan bimbingan dan konseling di sekolah



 Teori teori konseling

Client-centered counseling
Didasarkan atas keyakinan bahwa manusia memiliki hak atas diri sendiri dan mandiri sehingga di dalam proses konseling, konselor berusaha untuk membantu konseli agar tersadar dengan masalah mereka dan mampu memecahkan masalah mereka dengan kemampuan mereka sendiri.
Konseling ini menekankan peranan konseli sendiri dalam proses konseling, dimana individualitas konseli setaraf dengan individualitas konselor dan perubahan dalam perilaku dengan mengubah cara orang berperasaan tentang diri sendiri.
Konseli berperan penting di dalam proses konseling.

Trait-factor counseling (E.G. Williamson)
Berfokus pada peran konselor dalam membimbing konseli agar masalah konseli dapat teratasi.
Konseling didasarkan atas keyakinan bahwa setiap individu memiliki trait tertentu dan setiap pekerjaan memiliki kualifikasi kepribadian (trait) tertentu. Konseling ini terkadang menggunakan tes psikologis untuk menganalisis atau mendiagnosa seseorang mengenai ciri-ciri atau dimensi/aspek kepribadian tertentu, yang diketahui mempunyai relevansi terhadap keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam memangku jabatan dan mengikuti suatu program studi.

Konseling behavioristik (John D. Krumboltz)
Konseling diharapkan menghasilkan perubahan yang nyata dalam perilaku konseli. Perubahan dalam perilaku itu harus diusahakan melalui suatu proses belajar (learning) atau belajar kembali (relearning), yang berlangsung selama proses konseling.
Tujuan dari proses konseling adalah mengubah perilaku bermasalah dengan belajar perilaku yang tepat.
A-B-C
                Antecedent - Behavior - Consequences

Rational-emotive therapy
menekankan pada kebersamaan dan interaksi antara berpikir dengan akal sehat (rational thinking), berperasaan (emoting), dan berprilaku (acting), yang juga menyatakan bahwa perubahan yang mendalam dalam cara berpikir dapat menghasilkan perubahan yang berarti dalam cara berperasaan dan berprilaku.
pendekatan berfokus pada bagaimana mengubah pikiran irasional menjadi rasional dikarenakan masalah konseli timbul akibat keyakinan-keyakinan yang irasional, yang akhirnya menimbulkan reaksi perasaan yang tidak wajar dan tingkah laku yang tidak sesuai..
pola :
        A-B-C-D-E
Activating Event/Activating Experiences - Belief - Consequence - Dispute - Effects
A= kejadian atau orang
B= bisa berupa keyakinan rasional atau irasional
C= reaksi emosional atau perilaku yang muncul tergantung dari bagaimana B mendefinisikan A
D = Konselor berusaha meluruskan cara pandang konseli dengan menjelaskan bahwa C terjadi karena keyakinan irasionalnya terhadap A
E = perubahan cara pandang konseli terhadap A.


Konseling eklektik
Konseling eklektik merupakan konseling yang menerapkan beberapa pendekatan konseling. Konselor yang berpegang pada konseling eklektik berpendapat bahwa mengikuti satu orientasi teoritis serta menerapkan satu pendekatan saja terlalu membatasi ruang gerak konselor; sehingga mereka ingin menggunakan variasi dalam pendekatan dengan tujuan agar pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing konseli dan ciri khas masalah yang dihadapi.

materi perkuliahan bimbingan dan konseling di sekolah

Layanan Bimbingan “Pemberian Informasi”

Tujuan Pemberian Informasi dan Tipe-Tipe Informasi
1.      Tujuan Pemberian Informasi
Layanan pemberian informasi diadakan untuk membekali para siswa dengan pengetahuan tentang data dan fakta di bidang pendidikan sekolah, bidang pekerjaan, dan bidang perkembangan pribadi sosial, supaya mereka dengan belajar tentang lingkungan hidupnya lebih mampu mengatur dan merencanakan kehidupannya sendiri.

Ada tiga alasan pokok mengapa layanan pemberian informasi merupakan usaha  vital dalam keseluruhan program bimbingan yang terencana dan terorganisasi. Pertama, siswa membutuhkan informasi yang relevan sebagai masukan dalam megambil ketentuan mengenai pendidikan lanjutan sebagai persiapan untuk memangku suatu jabatan dimasyarakat. Kedua, pengetahuan yang tepat dan benar membantu siswa untuk berpikir lebih rasional tentang perencanaan masa depan dan tuntutan peyesuaian diri daripada mengikuti sembarang keinginan saja tanpa memperhitungkan kenyataan dalam lingkungan hidupnya. Ketiga, informasi yang sesuai dengan daya tangkapnya menyadarkan siswa akan hal-hal yang tetap dan stabil, serta hal-hal yang kan berubah dengan  bertambahnya umur dan pengalaman.

Dengan demikian menurut pandangan Hoppock, informasi yang disajikan kepada siswa dan kemudian diolah oleh siswa, membantu untuk sekedar mengenal alternatif-alternatif yang ada dan variasi kondisi yang berlaku (information use); untuk menyelidiki semua kemungkinan dalam pilihan, tindakan dan bentuk penyesuaian diri (exploratory use); untuk memantapkan keputusan yang sedikit banyak sudah diambil (assurance use); untuk mengecek ketelitian dan kesesuaian pengetahuan yang sudah dimiliki (evaluative use); untuk mendapat tilikan terhadap rencana, gagasan dan keinginan yang kurang realistis dan kurang sesuai dengan kenyataan lingkungan hidup (readjustive use) dan untuk dihubungkan dengan data tentang diri sendiri supaya dapat diambil ketentuan yang mantap (synthesis use).

2.      Tipe-Tipe Informasi
Data dan fakta yang disajikan kepada siswa sebagai informasi biasanya dibedakan atas tiga tipe dasar, yaitu :

a.    Informasi tentang pendidikan sekolah yang mencakup semua data mengenai variasi program pendidikan sekolah dan pendidikan prajabatan dari berbagai jenis, mulai dari semua persyaratan penerimaan sampai dengan bekal yang dimiliki pada waktu tamat.

b.   Informasi tentang dunia pekerjaan yang mencakup semua data mengenai jenis-jenis pekerajaan yang ada dimasyarakat (fields of occupation), menganai gradasi posisi dalam lingkup suatu jabatan (level of occupation), mengenai persyaratan tahap dan jenis pendidikan mengenai sistem klasifikasi jabatan, dan mengenai rosfek masa depan berkaita dengan kebutuhan riil masyarakat akan jenis/corak pekerjaan tertentu.

c.   Informasi tentang proses perkembangan manusia muda serta pemahaman terhadap sesama manusia mencakup semua data dan fakta mengenai tahap-tahap perkembangan serta lingkungan hidup fisik dan psikologis, bersama dengan hubungan timbal balik antara perkembangan kepribadian dan pergaulan sosial diberbagai lingkungan masyarakat.


 Pengumpulan Bahan Informasi

1.      Bentuk-Bentuk dan Sumber-Sumber Bahan Informasi
Bentuk konkrit bahan informasi dapat berupa empat macam, yaitu lisan, tertulis, audiovisual dan disket program komputer. Bentuk tertulis mendapat tempat utama dan mengenal banyak ragam, seperti deskripsi jabatan yang menguraikan secara singkat ciri khars suatu pekerjaan, tugas yang harus dijalankan, dan kualifikasi yang dibutuhkan; penuntun jabatan atau pedoman jabatan yang membahas semua aspek pokok dari suatu pekerjaan. Bahan informasi dalam bentuk lisan disajikan melaluui ceramah umum, secara tanya jawab dan wawanvara. Bentuk audiovisual meliputi penggunaan audiovisual, videokaset, video compact dics, slides, dan film sebagai perangkat lunak. Bentuk program komputer memungkinkan siswa meminta informasi dari komputer mengenai dunia pekerjaan dan program variasi program pendidikan, atau megadakan interaksi dengan komputer dalam rangka pengambilan keputusan tentang rencana masa depan.

Sebelum  bahan informasi disebarluaskan kepada siswa, staf bimbingan mengevaluasi bahan informasi dengan menerapkan pedoman/kriteria sebagai berikut :
a.     Bahan informasi harus akurat dan tepat, yaitu menggambarkan keadaan yang nyata dan konkrit pada saat bahan itu disusun.
b. Bahan informasi harus jelas dalam isi dan cara menguraikan, sehingga pihak pemakai mudah menangkapnya.
c.      Bahan informasi harus relevan bagi siswa dijenjang pendidikan tertentu, mengingat kebutuhan pada fase perkembangan tertentu.
d.    Bahan informasi harus disajikan secara menarik, sehingga menimbulkan minat siswa untuk mempelajari dan mengolahnya.
e.    Bahan informasi yang disajikan oleh orang perorangan harus bebas dari segala faktor subyektif yang mengaburkan ketepatan dan kebenaran dari informasi itu.
f.       Bahan informasi harus berguna dan bermanfaat bagi kalangan siswa dijenjang pendidikan menengah.

2.      Akumulasi dan Pengelolaan Bahan Informasi
Bahan informasi dalam bentuk tertulis, bentuk audiovisual dan bentuk program komputer, dapat dikumpulkan dan disimpan disekolah. Bahan informasi yang ada harus ditempatkan disuatu ruang yang terbuka untuk umum, dengan menyususn suatu sistem klasifikasi untuk menyimpan dan menemukan bahan itu.

C.    Penggunaan Informasi untuk Keperluan Bimbingan
1.      Dalam Pelayanan Individual
Pelayanan bimbingan secara individual terutama terlaksana dalam wawancara konseling. Selama proses konseling berlangsung, konselor akan memberikan informasi kepada konsel. Konselor dapat menyampaikan informasi yang dibutuhkan dengan cara menunjukkan bahan informasi yang dibutuhkan dengan cara menunjukkan bahan informasi dalam berbagai bentuk, atau dengan cara langsung memberitahukannya secara lisan.

Apabila konselor menyampaikan sendiri informasi secara lisan dalam rangka proses konseling, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
a.       Pemberian informasi berbeda dengan pemberian nasehat atau saran.
b.      Informasi harus sesuai dengan kenyataan dan disajikan secara obyektif, yaitu bebas dari prasangka dan segala kesan pribadi.
c.  Informasi jabatan tidak hanya mencakup jenis-jenis pekerjaan yang ada di masyarakat (fields of occupation) tetapi juga berbagai tingkatan atau gradasi dalam posisi dalam lingkup jabatan (levels of occupation).

2.      Dalam Pelayanan Kelompok
Pemberian informasi secara kelompok dapat membantu siswa siswi dalam perencanaan masa depan, antara lain karena interaksi antar anggota kelompok membuka pikiran mereka terhadap hal-hal yang belum disadari sebelumnya.

Layanan pemberian informasi dapat diorganisasi dengan pola-pola dasar pelaksanaan bimbingan, yaitu :
a.    Dalam rangka pola kurikuler: diberikan suatu kursus bimbingan yang dapat lebih berorientasi pada ragam bimbingan jabatan atau pada ragam bimbingan pribadi sosial.
b.   Dalam rangka pola generalis: guru beberapa bidang studi dapat menyisipkan informasi jabatan pada pokok-pokok bahasan tertentu dan mengintegrasikannya dengan materi serta isi suatu pokok bahasan.
c.   Dalam rangka pola spesialis: untuk siswa SLTP dan SLTA diselenggarakan bimbingan karier secara kelompok dalam kelas, sesuai dengan seri buku paket nomor 1 s.d nomor v. Dalam rangka bimbingan karier ini dengan sendirinya diberikan informasi karier yang dibutuhkan.

3.      Laboratorium Bimbingan Karier
Laboratorium ini adalah pusat kegiatan bimbingan karier yang melayani siswa-siswi yang membutuhkan bantuan dalam merencanakan masa depannya setelah tamat seklah menengah, termasuk didalamnya informasi karier.

D.    Beberapa Contoh Sumber Informasi Karier
-          Dictionary of Occupational Title (United States Department of Labor)
-          Occupational Outlook Handbook (The Bureau of Labor Statistic)
-          Klasifikasi Jabatan Indonesia (Departemen Tenaga Kerja RI)
-          Penuntun Jabatan (Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi)

materi perkuliahan bimbingan dan konseling di sekolah

ASAAS ASAS LAYANAN BIMBI NGAN “KONSELING”

A. Asas-Asas Komunikasi Antarpribadi dalam Konseling
Ciri-ciri dari hubungan antarpribadi yang bercorak helping relationship adalah sebagai berikut :
-          Bermakna
-          Mengandung aneka unsur kognitif dan afektif
-          Berdasarkan saling kepercayaan dan saling keterbukaan
-          Berlangsung atas dasar saling memberikan persetujuan
-          Terdapat suatu kebutuhan di pihak konseli
-          Terdapat komunikasi dua arah
-          Mengandung strukturalisasi
-          Berasaskan kerelaan dan usaha untuk bekerja sama agar tercapai suatu tujuan yang disepakati bersama
-          Mengarah ke suatu perubahan pada diri konseli
-          Terdapat jaminan bahwa kedua partisipan merasa aman

B. Kondisi-Kondisi Eksternal dan Internal
· Kondisi adalah keadaan yang akan berpengaruh terhadap proses konseling dan terhadap hubungan antarpribadi yang berlangsung selama wawancara konseling.
· Kondisi-kondisi eksternal  menyangkut hal hal sebagai berikut :
-          Lingkungan fisik di tempat wawancara konseling berlangsung
-          Penataan ruang
-          Bentuk bangunan ruang yang memungkinkan pembicaraan secara pribadi
-          Konselor berpakaian rapi
-          Kerapian dalam menata segala barang yang terdapat di ruang dan di atas meja tulis konselor
-          Penggunaan sistem janji
-          Konselor menyisihkan buku, catatan serta kertas di atas meja pada waktu konseli datang
-          Tidak terpasang peralatan rekaman
· Kondisi-kondisi internal
Pihak konseli
-       Konseli telah meneliti hal-hal seperti berikut : sikapnya terhadap konselor, kesan mengenai keahlian konselor, harapannya terhadap konselor dan lain-lain di awal sebelum proses konseling yang sebenarnya dimulai.
-       Konseli harus memiliki motivasi, sadar akan tanggung jawabnya dan berani mengungkapkan pikirannya.
Pihak konselor
-          Konselor telah meneliti hal-hal seperti berikut : jenis kelamin, umur, penampilan, penggunaan humor, dan lain-lain di awal sebelum hubungan antarpribadi dimulai
-          Konselor memperhatikan nilai-nilai hidup, pengalaman di lapangan, kemampuan menghadapi situasi, self-disclosure, konsep diri dan refleksi atas diri sendiri.

C. Teknik-Teknik Konseling
· Teknik-teknik konseling yang verbal merupakan suatu tanggapan verbal yang diberikan oleh konselor, yang merupakan wujud konkret dari maksud, pikiran, dan perasaan dalam batin konselor, anatara lain :
-          Ajakan untuk mulai
-          Penerimaan / menunjukkan pengertian
-          Perumusan kembali pikiran-gagasan / refleksi pikiran
-          Perumusan kembali perasaan / refleksi perasaan
-          Penjelasan pikiran-gagasan / klarifikasi pikiran
-          Penjelasan perasaan / klarifikasi perasaan
-          Permintaan untuk melanjutkan
-          Pengulangan satu-dua kata
-          Ringkasan / rangkuman
-          Pertanyaan mengenai hal tertentu
-          Pemberian umpan balik
-          Pemberian informasi
-          Penyajian alternatif
-          Penyelidikan
-          Pemberian struktur
-          Interpretasi
-          Konfrontasi
-          Diagnosis
-          Dukungan / bombongan
-          Usul / saran
-          Penolakan

· Teknik-teknik konseling yang non-verbal, yaitu :
-          Senyuman
-          Cara duduk
-          Anggukan kepala
-          Gerak-gerik lengan dan tangan
-          Berdiam diri
-          Mimik
-          Kontak mata
-          Variasi dalam nada suara
-          Sentuhan

D. Tenaga Pengajar dan Konseling
Saran untuk tenaga pengajar yang akan berbicara secara perseorangan terhadap siswa :
1. Sikap dasar selaras
2. Mengandung pengarahan
3. Pembentukan watak
4. Hubungan dengan orang tua
5. Pergaulan dengan jenis yang lain