Program bimbingan di sekolah
Pola dasar pelaksanaan bimbingan
Pola dasar pelaksaan bimbingan adalah suatu dasar pokok untuk mengatur penyebaran pelayanan bimbingan disekolah, dengan mempertimbangkan kegiatan-kegiatan bimbingan yang akan diadakan dalam rangkaian kegiatan itu dilaksanakan oleh siapa peserta diberikan kepada siapa.
Menurut nalaissi Edward C. Glanz dalam bukunya Foundation and principles of guidance(1964), dalam sejara perkembangan pelayanan bimbingan di institusi institusi pendidikan muncul empat pola dasar, yang diberi nama pola generalis (generalism), pola spesialsm (spesialism), pola kulikuler (curicular design), dan pola relasi relasi manusiawi serta kesehatan mental (human relation and mental helath).
Pola generalis
è Berasaskan keyakinan, bahwa corak pendidikan dalam suatu isntitusi pendidikan berpengaruh terhadap kualitas serta kuantitas usaha belajar siswa, dan bahwa seluruh staf pendidik dapat menyumbang pada perkembangan kepribadian masing masing siswa. Pelayanan bimbingan tersebar secara luas, dengan melibatkan banyak tenaga pendidik.
Pola spesialis
è Berasaskan keyakinan, bahwa pelayanan bimbingan di institusi pendidikan harus ditangnin oleh para ahli bimbingan, yang masing masing berkemampuan khusus dalam cara pelayanan bimbingan tertentu, seperti testing psikologi, bimbinga karier, dan konseling.
Pola kulikuler
è Berasaskan keyakinan, bahwa kegiatan bimbingan diinstitusi pendidikan sebaiknya dimasukkan dalam kurikulum pengajaran dalam bentuk paelajaran khusus, dalam rangka suatu kursus bimbingan. Materi kusus bimbingan biasanya topik topik seperti konsep diri, perbedaan individual, motivasi dan belajar dll.
Pola relasi relasi manusia dan kesehatan mental
è berasaaskan keyakinan, bahwa orang orang akan hidup lebih bahagia bila dapat menjga kesehatan mentalnya dan membina hubungan baik dengan orang lian.
Penerapan pola dasar tertentu dapat berakibat terhadap pola organisasi bimbingan yang tertampung dalam suatu program bimbingan. Dalam hal organisasi tampak dua dimensi, yaitu sentralisasi dan spesialisasi.
Sentralisasi dilawankan denga desentralisasi, dan menyangkut tanggungjawab serta wewenang dalam merencanakan, melaksanakan, dan memonitior seluruh kegiatan bimbingan.
Sentralisasi
àtanggung jawab dan wewenang berada di tangan beberapa orang saja
Desentralisiasi à tanggung jawab dan wewenang berada di tangan banyak orang
Spesialisasi dilawan dengan generalisasi, dan menyangkut tingkat keahlian sumber tenaga yang terlibat dalam program bimbigan.
Spesialisas
-melibatkan jajaran tenaga bimbingan yang berkualifikasi tinggi dan bertanggung jawab khusus terhadap satu dua cara pelayanan bimbingan.
-Gengeralisasi àhanya melibatkan sumber tenaga pengajar yang sebenarnya tidak begitu berkompeten, atau digunakan satu atau dua tenaga bimbingan ahli yang menangani banyak kegiatan bimbinga seklaigus.
Jenis jenis bimbingan
1.
bentuk bimbingan
Istilah bentuk bimbingan menunjuk pada jumlah orang yang diberi pelayanan bimbingan.
Individual -> siswa yang dilayani hanya satu ornag
kelompok -> siswa yang dilayani lebih dari satu orang
2. sifat sifat bimbingan
istilah bimbingan menunjuk pada tujuan yang ingin dicapai dalam pelayana bimbingan, apakah mendampingi siswa dan mahasiswa; apakah itu membantu siswa dan mahasiswa dalam perkembangan yang sedsang berjalan, supaya berlagsung seoptimal kungkin,; apakah itu membantu dan mahasiswa mengoreksi atau mebetulkan proses perkembangan yang telah mengalami salah jalur, supaya kemungkina berangsung dengan bai; apak itu membekali agar lebih siap menghadapi tantangan di masa akan datang.
3.
Ragam bimbingan
Istilah ragam bimbingan merujuk pada bidang kehidupan tertentu atau aspek perkembanga tertentu menjadi fokus perhatian dalamoelayanan bimbingan; dengan kata lain, tentang apa yang diberikan.
Tiga ragam bimbingan:
- Bimbinga karier à bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan/profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memnagku jabatan itu dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki
- Bimbingan akademik à bimbingan dalam hal menemukan caar belajar yang tepat,
Dan memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan tuntutan belajar di suatu institusi pendidikan
4. Bimbingan pribadi sosial
Bimbinga dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya sendiri; dalam mengatur diri snendiri di bidang kerihanian, perawatan jasmanahi, pengisian waktu luang, pengisiian waktu luang, dsb.
Perencanaan program bimbingan
Seluruh kegiatan bimbingan terselenggara kan dalam rangka suatu program bimbingan, yaitu rangkaian kegiatan bimbingan yang terencana, terorganisasi, dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu.
1.
Komponen dalam program bimbingan
Yang dimaksud dengan komponen tertentu dalam bimbing adalah saluran khusus untuk melayani para siswa, rekan tenaga pendidik lain, serta orang tua siswa. Seluruh kegiatan formal itu mencakup sejumlah kegiatan bimbingan, yang daoay diprogramkan sebagai kegiatan rutin sehingga terselenggara secar kontinu dan berkesinambungan atau diprogramkan sebagai kegiatan insidental sehingga terlaksana menurut kebutuhan pada waktu waktu tertentu saja.
Komponen bimbingan tertuang dalam skema berikut
1. Pengumpulan data 2. Pemberian informasitermasuk orientasi 3. Penempatan 4. Konseling Termasuk pengiriman 2. a. Artikulasi 3. a. Tindak lanjut | Kepada siswa yang terdaftar sebagai siswa institusi pendidikan Kepada calon siswa Kepada bekas siswa | Layanan layanan bimbingan |
5. konsultasi | Kepada rekan tenanga pendidik dan orang tua siswa | |
6. evaluasi program | Menyangkut efisiensi dan efektifitas program bimbingan |
No comments:
Post a Comment