Friday, January 20, 2012

materi perkuliahan bimbingan dan konseling di sekolah

Layanan Bimbingan “Pemberian Informasi”

Tujuan Pemberian Informasi dan Tipe-Tipe Informasi
1.      Tujuan Pemberian Informasi
Layanan pemberian informasi diadakan untuk membekali para siswa dengan pengetahuan tentang data dan fakta di bidang pendidikan sekolah, bidang pekerjaan, dan bidang perkembangan pribadi sosial, supaya mereka dengan belajar tentang lingkungan hidupnya lebih mampu mengatur dan merencanakan kehidupannya sendiri.

Ada tiga alasan pokok mengapa layanan pemberian informasi merupakan usaha  vital dalam keseluruhan program bimbingan yang terencana dan terorganisasi. Pertama, siswa membutuhkan informasi yang relevan sebagai masukan dalam megambil ketentuan mengenai pendidikan lanjutan sebagai persiapan untuk memangku suatu jabatan dimasyarakat. Kedua, pengetahuan yang tepat dan benar membantu siswa untuk berpikir lebih rasional tentang perencanaan masa depan dan tuntutan peyesuaian diri daripada mengikuti sembarang keinginan saja tanpa memperhitungkan kenyataan dalam lingkungan hidupnya. Ketiga, informasi yang sesuai dengan daya tangkapnya menyadarkan siswa akan hal-hal yang tetap dan stabil, serta hal-hal yang kan berubah dengan  bertambahnya umur dan pengalaman.

Dengan demikian menurut pandangan Hoppock, informasi yang disajikan kepada siswa dan kemudian diolah oleh siswa, membantu untuk sekedar mengenal alternatif-alternatif yang ada dan variasi kondisi yang berlaku (information use); untuk menyelidiki semua kemungkinan dalam pilihan, tindakan dan bentuk penyesuaian diri (exploratory use); untuk memantapkan keputusan yang sedikit banyak sudah diambil (assurance use); untuk mengecek ketelitian dan kesesuaian pengetahuan yang sudah dimiliki (evaluative use); untuk mendapat tilikan terhadap rencana, gagasan dan keinginan yang kurang realistis dan kurang sesuai dengan kenyataan lingkungan hidup (readjustive use) dan untuk dihubungkan dengan data tentang diri sendiri supaya dapat diambil ketentuan yang mantap (synthesis use).

2.      Tipe-Tipe Informasi
Data dan fakta yang disajikan kepada siswa sebagai informasi biasanya dibedakan atas tiga tipe dasar, yaitu :

a.    Informasi tentang pendidikan sekolah yang mencakup semua data mengenai variasi program pendidikan sekolah dan pendidikan prajabatan dari berbagai jenis, mulai dari semua persyaratan penerimaan sampai dengan bekal yang dimiliki pada waktu tamat.

b.   Informasi tentang dunia pekerjaan yang mencakup semua data mengenai jenis-jenis pekerajaan yang ada dimasyarakat (fields of occupation), menganai gradasi posisi dalam lingkup suatu jabatan (level of occupation), mengenai persyaratan tahap dan jenis pendidikan mengenai sistem klasifikasi jabatan, dan mengenai rosfek masa depan berkaita dengan kebutuhan riil masyarakat akan jenis/corak pekerjaan tertentu.

c.   Informasi tentang proses perkembangan manusia muda serta pemahaman terhadap sesama manusia mencakup semua data dan fakta mengenai tahap-tahap perkembangan serta lingkungan hidup fisik dan psikologis, bersama dengan hubungan timbal balik antara perkembangan kepribadian dan pergaulan sosial diberbagai lingkungan masyarakat.


 Pengumpulan Bahan Informasi

1.      Bentuk-Bentuk dan Sumber-Sumber Bahan Informasi
Bentuk konkrit bahan informasi dapat berupa empat macam, yaitu lisan, tertulis, audiovisual dan disket program komputer. Bentuk tertulis mendapat tempat utama dan mengenal banyak ragam, seperti deskripsi jabatan yang menguraikan secara singkat ciri khars suatu pekerjaan, tugas yang harus dijalankan, dan kualifikasi yang dibutuhkan; penuntun jabatan atau pedoman jabatan yang membahas semua aspek pokok dari suatu pekerjaan. Bahan informasi dalam bentuk lisan disajikan melaluui ceramah umum, secara tanya jawab dan wawanvara. Bentuk audiovisual meliputi penggunaan audiovisual, videokaset, video compact dics, slides, dan film sebagai perangkat lunak. Bentuk program komputer memungkinkan siswa meminta informasi dari komputer mengenai dunia pekerjaan dan program variasi program pendidikan, atau megadakan interaksi dengan komputer dalam rangka pengambilan keputusan tentang rencana masa depan.

Sebelum  bahan informasi disebarluaskan kepada siswa, staf bimbingan mengevaluasi bahan informasi dengan menerapkan pedoman/kriteria sebagai berikut :
a.     Bahan informasi harus akurat dan tepat, yaitu menggambarkan keadaan yang nyata dan konkrit pada saat bahan itu disusun.
b. Bahan informasi harus jelas dalam isi dan cara menguraikan, sehingga pihak pemakai mudah menangkapnya.
c.      Bahan informasi harus relevan bagi siswa dijenjang pendidikan tertentu, mengingat kebutuhan pada fase perkembangan tertentu.
d.    Bahan informasi harus disajikan secara menarik, sehingga menimbulkan minat siswa untuk mempelajari dan mengolahnya.
e.    Bahan informasi yang disajikan oleh orang perorangan harus bebas dari segala faktor subyektif yang mengaburkan ketepatan dan kebenaran dari informasi itu.
f.       Bahan informasi harus berguna dan bermanfaat bagi kalangan siswa dijenjang pendidikan menengah.

2.      Akumulasi dan Pengelolaan Bahan Informasi
Bahan informasi dalam bentuk tertulis, bentuk audiovisual dan bentuk program komputer, dapat dikumpulkan dan disimpan disekolah. Bahan informasi yang ada harus ditempatkan disuatu ruang yang terbuka untuk umum, dengan menyususn suatu sistem klasifikasi untuk menyimpan dan menemukan bahan itu.

C.    Penggunaan Informasi untuk Keperluan Bimbingan
1.      Dalam Pelayanan Individual
Pelayanan bimbingan secara individual terutama terlaksana dalam wawancara konseling. Selama proses konseling berlangsung, konselor akan memberikan informasi kepada konsel. Konselor dapat menyampaikan informasi yang dibutuhkan dengan cara menunjukkan bahan informasi yang dibutuhkan dengan cara menunjukkan bahan informasi dalam berbagai bentuk, atau dengan cara langsung memberitahukannya secara lisan.

Apabila konselor menyampaikan sendiri informasi secara lisan dalam rangka proses konseling, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
a.       Pemberian informasi berbeda dengan pemberian nasehat atau saran.
b.      Informasi harus sesuai dengan kenyataan dan disajikan secara obyektif, yaitu bebas dari prasangka dan segala kesan pribadi.
c.  Informasi jabatan tidak hanya mencakup jenis-jenis pekerjaan yang ada di masyarakat (fields of occupation) tetapi juga berbagai tingkatan atau gradasi dalam posisi dalam lingkup jabatan (levels of occupation).

2.      Dalam Pelayanan Kelompok
Pemberian informasi secara kelompok dapat membantu siswa siswi dalam perencanaan masa depan, antara lain karena interaksi antar anggota kelompok membuka pikiran mereka terhadap hal-hal yang belum disadari sebelumnya.

Layanan pemberian informasi dapat diorganisasi dengan pola-pola dasar pelaksanaan bimbingan, yaitu :
a.    Dalam rangka pola kurikuler: diberikan suatu kursus bimbingan yang dapat lebih berorientasi pada ragam bimbingan jabatan atau pada ragam bimbingan pribadi sosial.
b.   Dalam rangka pola generalis: guru beberapa bidang studi dapat menyisipkan informasi jabatan pada pokok-pokok bahasan tertentu dan mengintegrasikannya dengan materi serta isi suatu pokok bahasan.
c.   Dalam rangka pola spesialis: untuk siswa SLTP dan SLTA diselenggarakan bimbingan karier secara kelompok dalam kelas, sesuai dengan seri buku paket nomor 1 s.d nomor v. Dalam rangka bimbingan karier ini dengan sendirinya diberikan informasi karier yang dibutuhkan.

3.      Laboratorium Bimbingan Karier
Laboratorium ini adalah pusat kegiatan bimbingan karier yang melayani siswa-siswi yang membutuhkan bantuan dalam merencanakan masa depannya setelah tamat seklah menengah, termasuk didalamnya informasi karier.

D.    Beberapa Contoh Sumber Informasi Karier
-          Dictionary of Occupational Title (United States Department of Labor)
-          Occupational Outlook Handbook (The Bureau of Labor Statistic)
-          Klasifikasi Jabatan Indonesia (Departemen Tenaga Kerja RI)
-          Penuntun Jabatan (Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi)

No comments:

Post a Comment