Thursday, January 19, 2012

materi perkuliahan bimbingan dan konseling di sekolah


Ruang Lingkup Bimbingan

a.    Bimbingan sebagai “bantuan”
1. Makna dan tujuan pelayanan bimbingan dan konseling
Dalam kamus bagasa Inggris Guidance dikaitkan dengan kata dasarnya yaitu guide.

Guide artinya:
-          menunjukkan jalan (showing the way)
-          memimpin (leading)
-          menuntun (conducting)
-          memberikan petunjuk (giving instruction)
-          mengatur (regulating)
-          mengarahkan (governing)
-          memberikan nasihat (giving advice)

istiah bimbingan dalam bahsa Indonesia artinya:
- memberikan informasi, yaitu menyajikan pengetahuan yang dapat digunakan untuk mengambil suatu keputusan, atau meberitahukan sesuatu sambil memberikan nasihat
-  mengarahkan, menuntun ke suatu tujuan. Tujuan ini mungkin hanya diketahui oleh pihak yang mengarahkan; mungkin perlu diketahui kedua belah pihak

Menurut Rochman Natawidjaja (1981), bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Denga demikian ia dapat mengecap kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang berarti.

Ciri khas dari bantuan melalui bimbingan terletak dalam tujuan bantuan itu diberikan, yaitu supaya orang-orang atau kelompok orang yang dilayani mampu mengghadapi semua tugas perkemvangan hidupnya secara sadar dan bebas, mewujudkan kesadaran dan kebebasan itu dalam mebuat piliha-pilihan secara biajksana, serta mengambil berbagai tindakan penyesuaian diri secara memadai.

  Dalam kamus bahsa inggris Counseling dikaitkan denga kata counsel.
Counsel artinya:
-          nasihat (to obtain counsel)
-          anjuran (to give counsel)
-          pembicaraan (to take counsel)
Dengan demikian counsel diartikan sebgaai pemberian nasihat, pemberian anjuran dan pembicaraan denga bertukar pikiran.

Menurut Andi Mappiare (1984), konseling adalah serangkaian kegiatan paling pokok bimbingan dalam usaha membantu konseli/klien secara tatap muka, dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggungjawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalh khusus.

Aspek-aspek dalam konseling:
-      aspek proses
è kenyataan, bahwa konseli/klien megalami suatu rangkaian perubahan dalam diri sendiri, yang membawa dia dari saat masalh disadari, diungkapkan dan belum ada penyelesaiannya ke saat masalah telah terpecahkan secara memuaskan.
-      aspek pertemuan tatap muka
è peridode waktu konseli/klien berhadapan muka dengan konselor serta berwawancara dengan konselor mengenai malaah yang diahdapinya.
- Aspek lain yaitu komunikasi antarpribadi dan tangapan-tangapan konselor yang bersifat membantu, merupakan suatu konkretisasi dan perwujudan dari aspek proses dan aspek petemuan tatap muka.


2.    Orang-orang yang dilayani
Persyaratan orang yang mendapat pelayanan Bimbingan dan Konseling:
- Orang itu harus sudah sampai pada umur tertentu sehingga dapat sadar akan tugas tugasnya, kesadaran itu dapat terwujud dalam mengetahui secara reflektif, bahwa segala tugas itu merupakan suatu tantangan demi pengembangan diri sendiri.
-  Orang itu harus dapat menggunakan pikiran dan kemauan sendiri sebagai manusia yang berkehendak bebas, serta harus bebas dari keterikatan yang kuat pada perasaan perasaannya sendiri sehingga terbawa oleh beraneka ragam perasaan itu.
- Orang itu harus rela memanfaatkan pelayanan bimbingan
- Harus ada kebutuhan objektif untuk menerima pelayanan bimbingan

b.    Bimbingan di sekolah
Dalam petunjuk pelaksanaan bimbingan dan konseling, kurikulum sekolah menengah umum, 1994, dikataka sebagai berikut: “berdasarkan pasal 27 peraturan pemerintahan nomor 29, 1992, bimbingan merupakan bantuan yang dibderikan kepada siwa dalam rangka upaya  pemenuhan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi dimaksudkan agar peserta didik mengenal kekatan dan kelemahan dirinya sendiri... Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan dimaksudkan agar peserta didik  engenal secara objektif lingkungan, baik sosial dan fisik,.. sedangkan bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan dimaksudkan agar peserta didi mampu mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang masa depan dirinya sendiri, baik yang menyangkut bidang pendidikan, karier, maupun bidang budaya/keluarga/kemasyarakatan.

1.    Mengapa pelayanan bimbingan di sekolah?
Genrasi muda dihadapkan dalam banyak tantangan bilamana mereka ingin mengenbangkan diri seoptimal mungkin. Misalnya bagaimana sikap mereka terhadap modernisasi dan bagaimanan menentukan sikap mereka terhadap pendidikan. Untuk menjadi manusia yang bekepribadian dewasa akan melaui jalan yang pebuh tantangan, kesulitan dan kesukaran, bahkan bermacam masalah. Selama menempuh jalan itu, mereka kiranya membutuhkan bantuan melalui pelayanan bimbinga profesional di lembaga – lembaga pendidikan.

Dalam kurikulum: pedoman bimbingan diingatkan, bahwa laju pembangunan nasional akan memberikan dampak terhada dunia pendidikan dan dunia pekerjaan. Perubahan struktur ekonomi, yang disertai pengembangan perindustrian dan teknologi pertanian, mengakibatkan perubahan dalam struktur ketenagakerjaan dan peningkatan kebutuhan akan aneka tenaga kerja yang menguasai ilmu dan teknologi; peningkatan ekonomi dan kesejahteraan sosial mengakibatkan semua warga masyarakat harus membuat mengakibatkan penambahan jumlah anak yang membutuhkan pendidikan dan sekolah lapangan pekerjaan, sehingga persaingan merebut tempat tempat yang baik menjadi kenyataan.

Aneka permasalahan yang kerap dihadapi para siswa dan mahsiswa:
- Belajar, dengan rincian: pilihan program yang tidak mantap, prestasi belajar yang mengecewakan, cara belajar yang baik tidka jelas, kesukaran dalam mengatur waktu
- Keluraga, dengan rincian: suasana di rumah kurang memuaskan, interaksi anatar seluruh anggota keluarga kurang memuaskan, keluarga retak, saudara terlalu nakal, bahkan nekat.
- Pengisi waktu luang, dengan rincian: tidak mepunyai hobi; tidak tahu mengisi waktu luang denga kegiatan bermanfaat; terlalu dibebani pekerjaan di rumah
- Pergaulan denga tman sebaya, dengan rincian: bermusuhan dengan teman di kelas; kesukaran menghidari pengaruh buruk dari teman sebaya
-  Pergulatan dalam diri sendiri, denga rincian: rasa isi terhadap teman yang sukses, rasa minder atau rasa rendah diri yang mencekam; ras agelisah dan prihatin akan masa depan

2.    Fungsi pelayanan bimbingan di Sekolah
Untuk mencapai perkembanga optimal siswa, seusai denga tujuan institusional, lembaga pendidikan pada dasarnya membina tiga usaah pokok, yaitu:
-   pengelolaan administrasi sekolah
- pengembangan pemahaman dan pengetahuan, nilai dan sikap, serta keterampilan memalui program kegiatan intrakulikuler dan kokurikuler
- pelayanan khusus kepad siswa dalam berbagai bidang yang membulatkan oendidikan siswa dana tau menunjang kesejaghteraan siswa, seperti pengellolaan kegiatan ekstrakulikuler, perngadaan koperasi sekolah, pengadaan kantin sekolah, pelajaran kesehatan, pelayanan perumahan, pengadaan perpustakaan sekolah, pelayanan kerohanian, pe,binaan OSIS, dan pelayanan bimbingan.
eiring dengan pembinaan tiga usaha pokok terbut di atas, dibedakan tiga bidang dlaam pendidikan sekolah, yang mempunyai fungsi pokok sendiri sendiri, namun ketiga-tiganya menompang tujuan institusional
a. bidang administrasi dan supervisi, yang membawahi,
b.    bidang pengajaran
c.    bidang pembinaan siswa


a.    fungsi bidang ini adalah mengarahkan semua kegiatan di sekolah supaya tujuan institusional dapat dicapai denga seefisien mungkin, dan mencakup segala usaha untuk memberdayagunakan semua sumber yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan
b.    fungsi bidan ini ialah membekali siswa dengan pemahaman dan pengetahuan, ilai dan sikap, serta keterampilan yang dirancang dalam kurikulum pengajaran, baik melalui kegiatan kulikuler maupun  kokulikuler
c.    fungsi bidan ini ialah memperikan pelayanan kepada siwa dalam hal hal yang tidak ditangani dalam rangka program penbgejaran, namun diperlukan oleh siswa untuk membulatkan pendidikan yang sudah mereka terima selam waktu sekolah atau untuk menajmikesejahteraan mereka dalam unsur kesehatan jasmani, kesehatan mental, dan perkembangan kehiduoan rohani.

Fungsi pokok pelayana bimbingan di sekolah
1.    fungsi penyaluran
fungsi bimbingan dalam membnatu siswa mendapatkan progtam studi yang sesuai baginya dengan krikulum yang di sediakan di sekolah
2.    fungsi penyesuaian
fungsi bimbingan dalam membantu menempatkan diri dalam berbagai situasi dan keadaan yang dihadapi
3.    fungsi pengadaptasian
fungsi bimbinga sebagai nara sumber bagi tenaga pendidik yang yang lian di sekolah, khususnya pimpinan sekolah dan staf pengajar, dalam hal mengarahkan kegiatan pendidikan dan pengajaran sesuai kebutuhan siswa.  

3.    Asas-asas pelayanna bimbingan  di Sekolah
-  Bimbingan pertama-tama dan terutama menaruh perhatian pada keseluruhan perkembanga siswa dan mahsiswa segabai individu yang mandiri dan mempunyai potensi untuk berkembang dalam semua aspek keribadiannya.
- Bimbingan berkisar pada dunia sujektif masing, asing siswa dan mahasiswa.
- Bimbingan mengarah pada suasana dan situasi bekerja sama antara tenaga pendidik yang membimbing tidak dapat dipaksa atau diharuskan untuk menerima pelayanan bimbingan
-  Bimbingan berasaskan pengakuan akan martabat dan keseluruhan individu yang dibimbing sebagai manusia yang berdaulat dan berkehendak bebas
-  Bimbingan bercorak ilmiah dan merupakan ilmiah terapan yang mengintegrasikan semua pengetahuan yang diperoleh di banyak bidang ilmu pengetahuan
-  Bimbingan dapat dimanfaatkan ileh semua siswa dan mahasiswaoleh karena itu pelayanan bimbingan harus tersedia bagi setiap warga yang terdaftar sebagai peserta dididk di lembaga tertentu.
-   Bimbingan bercirikan sebgaai suatu proses

1 comment: